Senin, 01 Desember 2008

Joke2 ala Mbahdur!

Trlepas dr byk kkuranganny, ada satu hal yg ga dimiliki presiden Indonesia lainnya selain Mbahdur, yaitu joke2nya.

Ho...Oh!
Seorang ajudan Presiden Clinton dari Amerika Serikat lagi jalan-jalan di Jakarta. Karena binggung dan tersesat, ia kemudian bertanya kepada seorang penjual rokok, "Apa ini Jalan Sudirman" "Ho oh!" jawab si penjual rokok.

Karena binggung dengan jawaban tersebut, dia kemudian bertanya kepada seorang Pulisi yang sedang mengatur lalulintas "Apa ini Jalan Sudirman?" dijawab oleh Pulisi "Betul!".

Karena binggung mendapat jawaban yang berbeda, akhirnya dia bertanya kepada Gus Dur yang waktu itu kebetulan melintas bersama ajudan setianya, "Apa ini Jalan Sudirman?" dijawab oleh Gus Dur "Benar!"

Bule itu semakin binggung saja jarena mendapar 3 jawaban yang berbeda. Lalu akhirnya dia bertanya lagi mengapa waktu tanya tukang rokok dijawab "Ho..oh!" lalu tanya Pulisi dijawab "Betul!" dan yang terakhir dijawab Gus Dur dengan kata "Benar!"

Gus Dur tertegun untuk sejenak lalu dia berkata "Oooh begini, kalau anda bertanya kepada tamatan SD maka jawabannya adalah Ho..oh, kalau bertanya kepada tamatan SMA maka jawabannya adalah betul, sedangkan kalau bertanya kepada tamatan universitas maka jawabanya adalah benar!" Ajudan Clinton itu menggangguk dan akhirnya bertanya, "Jadi anda ini adalah seorang sarjana?"

Dengan spontan Gus Dur menjawab.......?


"Ho...ohhhhhhhhhhhhhhh!"


Rahasia Peti Rahasia

Lebih dari empat puluh tahun hidup berdua dengan istrinya, Mat Rais masih saja penasaran dengan satu rahasia yang disimpan rapat-rapat oleh istrinya, yaitu sebuah peti besi yang dikunci rapat dan ditaruh di kolong tempat tidur mereka selama berpuluh-puluh tahun.

Hingga akhirnya sekarang istrinya sedang tergolek sakit...dan Mat Rais duduk di sampingnya sambil mengelus-elus tangan istrinya. Masih penasaran dengan rahasia peti besi itu, maka ia bertanya kepada istrinya,

"Istriku, maukah kau menceritakan rahasia isi peti besi di kolong tempat tidur ini?"

"Mas...maukah kau berjanji akan memaafkan aku setelah tahu rahasiaku?"

"Tentu dik...aku akan memaafkan kamu."

"Bukalah peti itu..." kata istrinya sambil menyerahkan sebuah anak kunci. Mat Rais segera menarik peti itu keluar dan membukanya. Dia dalam peti itu dilihatnya ada empat kaleng beras dan setumpuk uang berjumlah satu juta rupiah.

"Wah jangan-jangan warisan buat aku," pikir Mat Rais sedikit girang. Lalu dengan suara terbata-bata istrinya berkata, "Mas...saya minta maaf, selama kita hidup sebagai suami istri, saya tidak sepenuhnya setia padamu...setiap kali saya melakukan selingkuh...saya taruh sekaleng beras ke dalam peti itu..."

Terharu dengan pengakuan istrinya, Mat Rais pun menjawab, "Istriku, akupun minta maaf....selama ini akupun tidak setia pada mu...terutama saat kau hamil dulu...kamu cuma empat kali, sedangkan aku lebih banyak dari itu,,,, jadi sekarang kita anggap seri."

Mat Rais terdiam sejenak dan lalu ia bertanya dengan penuh perasaan pingin tahu. "Tapi omong-omong yang satu juta rupiah itu untuk apa?"

"Ooo..dulu kalau petinya sudah mulai penuh beras, maka beras itu saya jual, dan uang itulah hasilnya," kata istrinya.

Mat Rais, "??????"





Kepala Pulisi Pakai Sepatu
Ini cerita mengenai dua sahabat yang lugu dan sedikit kurang pintar bernama Kebo dan Belo. Mereka berdua kagum dengan acara di sebuah televisi.

Kebo : "Kemarin, saya lihat liputan di TV, di Inggris ada pameran sepatu terbesar lho... lebih tinggi dari ukuran manusia biasa. Biasa bayangin gak sih lue..?"

Belo : "Ah... itu sih biasa. Loe tau tau gak, Kepala Pulisi di Portugis pada enggak pakai sepatu!!!"

Kebo : "Gak mungkin... yang bener loe...??"

Belo : "Iya lah, masak Kepala Pulisi pakai sepatu? Sepatu itu makainya ya di kaki!"